Pages

Sabtu, 05 Februari 2011

PLANET

Planet adalah benda langit yang memantulkan cahaya dari sinar matahari. Contoh: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun disebutkan bahwa Pluto tidak termasuk dalam daftar planet-planet di tata surya,karena tidak memenuhi 3 syarat , yaitu mengorbit matahari,berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat,dan memiliki jalur orbit yang jelas & bersih. Orbit : lintasan perputaran planet mengelilingi matahari. Perihelium : titik terdekat planet ke matahari. Aphelium : titik terjauh planet ke matahari.
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
• mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
• mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
• tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
• telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota galaksi Bimasakti ada 9, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari galaksi Bimasakti sehingga jumlah planet pada galaksi Bimasakti jumlahnya ada 8.

Macam-macam Planet :

a.Merkurius


Merkurius adalah planet yang terkecil dibandingkan dengan planet-planet yang lain, letaknya paling dekat dengan matahari, planat Merkerius disebut utarid karena garis orbitnya bulat telur.
Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius),
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.
Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.
Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
Penamaan

Adjektif Merkurian, Merkurial

Ciri-ciri orbit

Epos J2000 Aphelion 69.816.900 km
0,466 697 SA Perihelion 46.001.200 km
0,307 499 SA Sumbu semi-mayor 57.909.100 km
0,387 098 SA Eksentrisitas 0,205 630
Periode orbit 87,969 1 hari
(0,240 846 tahun) Periode sinodis 115,88 d
Kecepatan orbit rata-rata 47,87 km/s
Anomali rata-rata 174,796° Inklinasi 7,005° ke Ekliptika
3,38° ke ekuator matahari
6,34° ke bidang invariable
Bujur node menaik 48,331°
Argumen perihelion 29,124°
Satelit Tidak ada

Ciri-ciri fisik

Jari-jari rata-rata 2.439,7 ± 1,0 km
0,3829 Bumi Kepepatan < 0,0006 Luas permukaan 7,48×107 km² 0,108 Bumi Volume 6,083×1010 km³ 0,054 Bumi Massa 3,3022×1023 kg 0,055 Bumi Kepadatan rata-rata 5,427 g/cm³ Gravitasi permukaan di khatulistiwa 3,7 m/s² 0,38 g Kecepatan lepas 4,25 km/s Hari sideris 58,646 day 1407,5 jam Kecepatan rotasi 10,892 km/j Kemiringan sumbu 2,11′ ± 0,1′ Asensio rekta bagi kutub utara 18 j 44 men 2 d 281,01° Deklinasi 61,45° Albedo 0,119 (terikat) 0.106 (geometrik) Suhu permukaan 0°N, 0°W 85°N, 0°W min rata-rata maks 100 K 340 K 700 K 80 K 200 K 380 K Magnitudo tampak hingga −1,9 Ukuran sudut 4,5" – 13" Atmosfer Tekanan permukaan jejak Komposisi 42% oksigen molekuler 29,0% natrium 22,0% hidrogen 6,0% helium 0,5% kalium Sejumlah kecil argon, nitrogen, karbon dioksida, uap air, xenon, krypton, & neon FAKTA TENTANG MERKURIUS 1. Setengah dari planet Merkurius belum pernah terlihat. Awalnya nasa hanya memiliki foto setengah permukaan merkurius. Foto-foto tersebut diambil oleh mariner 10 yang membuat tiga penerbangan tahun 1974-1975. penerbangan terdekat yang dilakukan mariner 10 terhadap merkurius adalah 327 km dari permukaan planet tersebut. Pada penerbangan tersebut mariner 10 mendeteksi adanya medan magnet. Pada tahun 2008 dengan menggunakan messenger nasa berhasil mengambil gambar dengan resolusi yang lebih baik dan untuk pertama kalinya nasa berhasil mengambil gambar bagian lain dari planet merkurius. 2. Merkurius memiliki medan magnet. Pada penerbangan mariner 10 yang paling dekat dengan merkurius, mariner 10 medeteksi adanya medan magnet di sekitar merkurius. Medan magnet ini mirip dengan medan magnet yang dimiliki oleh bumi yang berfungsi melindungi bumi dari angin matahari. Sejak merkurius menjadi dingin mengakibatkan tidak lagi dapat menghasilkan sejenis dinamo seperti hanya bumi. Kalau begitu darimana medan magnet tersebut berasal ? ini adalah pertanyaan besar yang berusaha dijawab oleh pesawat messenger NASA. 3. Mungkin ada es di Merkurius. Sebagaimana kita tahu bahwa merkurius jaraknya sangat dekat dengan matahari dasn pastinya sangat panas. Tetapi ada bagian pada permukaan merkurius yang tidak panas yaitu bagian kawah yang berada disekitar kutubnya. Kutub tersebut selalu berada pada bayangan. Karenanya daerah ini bisa memiliki suhu 100 derajat di bawah nol. Jadi memungkinkan terdapat air berbentuk es yang telah berada disini selama jutaan tahun. Sekali lagi menemukan es di merkurius adalah salah satu misi MESSENGER NASA. 4. merkurius dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebetulnya merkurius adalah planet yang sulit untuk di amati karena mengorbit matahari dalam jarak yang lebih dekat dibandingkan planet bumi. Kita dapat mengamatinya pada saat matahari akan terbenam atau matahari terbit. Itupun sangat singkat dan kita harus memiliki pandangan yang cerah terhadap horizon. Pada saat matahari terbit kita bisa melihat ke arah timur dan saat matahari terbenam kita bisa melihat kearah barat. Jika waktunya tepat kita akan melihat titik yang sangat terang dibandingkan yang lain selain matahari. 5. Kita telah mengenal mekurius selama ribuan tahun. Tidak seperti Uranus, Neptunus, dan Pluto, yang ditemukan dalam beberapa ratus tahun terakhir, masyarakat kuno telah dikenal tentang Mercury selama ribuan tahun. Diperoleh catatan mengenai pengamatan merkurius yang dilakukan oleh orang yunani dan romawi kuno mereka menamakannya dewa hermes. 6. Merkurius memiliki atmosphere. Dengan ukuran yang sangat kecil maka merkurius memiliki gravitasi yang kecil sehingga sulit terbentuk atmosphere seperti di bumi. Tetapi merkurius memiliki atmosphere yang mengandung hidrogen, helium, oksigen, kalsium, natrium, kalium dan lain-lain. Zat-zat tersebut tidask membentuk atmosphere yang stabil. Sebaliknya ada aliran atom yang konstan ke orbit sekitar merkurius dan di hempaskan oleh angin matahari ke luar angkasa. 7. memiliki orbit yang eksentrik dibandingkan planet lain. Dengan di keluarkannya pluto dari jajaran planet-planet maka merkurius sekarang menduduki orbit paling eksentrik di bandingkan planet lain. Itu artinya orbit merkurius berbentuk elips sehingga memiliki jarak yang berubah-ubah dengan matahari. Pada saat titik terdekat maka merkurius memiliki jarak 46 juta km dan pada saat titik terjauh memiliki jarak 76 juta km dari matahari. 8. orbitnya membantu membuktikan teori relativitas einstein. Para astronom yang memiliki instrumen yang lebih akurat, dan cara matematis menggambarkan gerakan planet-planet, mereka menyadari ada sesuatu yang salah dengan merkurius pada saat dekat dengan bumi. Merkurius pada titik terdekat (perihelum) dengan matahari maka gerakan merkurius menjadi lambat dan para astronom tidak dapat menjawabnya. Akhirnya dengan perhitungan relativitas einstein kita dapat menghitung gerakan merkurius secara tepat. 9. Hubble tidak dapat melihat merkuirus secara keseluruhan. Teleskop luar angkasa Hubble belum pernah digunakan untuk mengamati Merkurius dan sepertinya tidak akan pernah. Karena planet ini sangat dekat dengan matahari maka sinar matahari merusak optik dan rangkaian elektronik hubble. 10. Pesawat luar angkasa menuju merkurius. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa pesawat antariksa MESSENGER NASA sedang dalam perjalanan menuju merkurius. Jika semua berjalan baik maka mengintari merkurius beberapa kali dan akhirnya mengorbit merkurius pada 2011. Badan Antariksa Eropa bekerja dengan Jepang dan memiliki sebuah misi disebut BepiColumbo. Pesawat ini akan mengorbit Merkurius dengan dua probe, satu untuk memetakan permukaannya, dan yang lainnya untuk mempelajari medan magnet.Sayangnya, sebuah konsep pendaratan ditangguhkan. b.Venus



Sering disebut sebagai bintang timur atau bintang fajar dan bintang senja karena Venus sering menampakkan diri menjelang matahari terbit atau saat setelah matahari terbenam sebelah barat. Planet Venus mempunyai persamaan dengan bumi yaitu memiliki atmosfer.
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Penamaan
Nama alternatif Zohrah, bintang kejora, bintang timur, bintang barat Adjektif Ve
usian atau (jarang dipakai) Cytherean, Venerean
Ciri-ciri orbit
Epos J2000 Aphelion 108.942.109 km
0,728 231 28 SA Perihelion 107.476.259 km
0,718 432 70 SA Sumbu semi-mayor 108.208.930 km
0,723 332 SA Eksentrisitas 0,006 8 Periode orbit 224,700 69 hari
0,615 197 0 tahun Periode sinodis 583,92 hari
Kecepatan orbit rata-rata 35,02 km/s
Inklinasi 3,394 71° ke Ekliptika
3,86° ke ekuator matahari
2,19° ke bidang variable
Bujur node menaik 76,670 69°
Argumen perihelion 54,852 29° Satelit Tidak

Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata 6.051,8 ± 1,0 km
0.949 9 Bumi Kepepatan < 0,000 2 Luas permukaan 4,60×108 km² 0.902 Bumi Volume 9,38×1011 km³ 0.857 Bumi Massa 4,868 5×1024 kg 0.815 Bumi Kepadatan rata-rata 5,204 g/cm³ Gravitasi permukaan di khatulistiwa 8,87 m/s2 0,904 g Kecepatan lepas 10,46 km/s Hari sideris 243,018 5 hari Kecepatan rotasi 6,52 km/j Kemiringan sumbu 177,3°Asensio rekta bagi kutub utara 18 j 11 min 2 d 272,76° Deklinasi 67.16° Albedo 0,65 Suhu permukaan Kelvin = 735 K Celsius = 461,85 °C Magnitudo tampak hingga -4,6 (sabit) -3,8 (penuh) Ukuran sudut 9,7" — 66,0" Atmosfer Tekanan permukaan 9,3 MPa Komposisi ~96,5% Karbon dioksida ~3,5% Nitrogen 0,015% Belerang dioksida 0,007% Argon 0,002% Uap air 0,001 7% Karbon monoksida 0,001 2% Helium 0,000 7% Neon jejak Karbonil sulfida jejak Hidrogen klorida jejak Hidrogen fluorida Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan. FAKTA TENTANG VENUS 1. Venus, Sang Dewi Cinta, adalah planet yang paling terang di tata surya kita. 2. Meskipun berukuran dan mempunyai gaya gravitasi yang sama dengan Planet Bumi, Atmosfer Venus penuh dengan asam sulfur yang mematikan. 3. Tertutupi oleh lapisan tipis batu-batuan, Merkurius adalah sebuah bola besar yang terbuat dari besi dan mempunyai gaya tarik yang kuat untuk planet seukurannya. 4. Magnet yang paling kuat di jagad raya adalah Magnetar, suatu bintang neutron yang langka. Sampai saat ini baru ditemukan 10 penemuan Magnetar. 5. Matahari kita sangat jauh jaraknya sehingga jika bahan bakarnya telah habis, kita tidak akan menyadarinya sampai 8 menit kemudian. 6. Planet Merah, Mars, tidak mempunyai lapisan ozon dan tidak memiliki pelindung apapun terhadap sinar ultra violet. Hal ini membuatnya tidak dapat ditinggali oleh manusia. 7. Dengan meneliti meteorit-meteorit yang ditemukan di Bumi, kita dapat mengetahui bahwa umur Planet Bumi adalah 4,6 milyar tahun. 8. Planet Jupiter berputar pada porosnya (berotasi) dengan kecepatan yang menakjubkan sehingga menimbulkan angin dengan kecepatan ratusan mil per jam di atmosfernya. 9. Planet Saturnus adalah sebuah bola raksasa yang terbuat dari gas, sehingga planet ini dapat mengapung di atas air. Atmosfer panas Venus mendinginkan isi perutnya ________________________________________ Teori aneh ini berdasarkan perhitungan dari sebuah model yang disajikan dalam Kongres Ilmu Keplanetan Eropa (EPSC) di Roma. “Selama berpuluh tahun, kita sudah tahu adanya banyak gas rumah kaca di atmosfer Venus yang menyebabkan panas yang luar biasa,” jelas Lena Noack dari Pusat Antariksa Jerman (DLR) di Berlin, penulis utama studi ini. “Karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya bertanggung jawab untuk suhu tinggi yang ditiupkan ke atmosfer oleh ribuan gunung berapi di masa lalu. Panas permanen – yang sekarang terukur 470 derajat Celsius secara global di Venus – mungkin lebih panas lagi di masa lalu dan dalam siklusnya membawa pada lebih banyak letusan gunung berapi. Namun pada titik tertentu, proses ini berbalik – suhu tinggi menyebabkan perpindahan sebagian dari kerak Venus, dan menyebabkan pendinginan yang efisien di mantel, sehingga letusan gunung berapi semakin langka. Hasilnya adalah menurunnya suhu permukaan, kurang lebih sama dengan suhu permukaan Venus sekarang, dan perpindahan permukaan terhenti.” Distribusi suhu dan pergerakan lokal di permukaan Venus. (Credit: DLR) Sumber magma, atau bahan batuan cair, dan gas gunung berapi berada jauh di dalam mantel Venus. Peluruhan unsur radioaktif yang diwarisi dari balok dasar planet saat pembentukan Tata Surya, dan panas yang tersimpan di interior dari masa pembentukan planet, menghasilkan panas yang cukup untuk membangkitkan pelelehan sebagian magma kaya silikat, besi dan magnesium di mantel atas. Batuan cair lebih banyak dan lebih ringan daripada batuan padat di sekitarnya walaupun komposisinya sama. Karenanya, magma dapat naik dan masuk ke kerak yang kaku lewat saluran-saluran gunung berapi, menyebarkan lava di permukaan dan meniupkan gas ke atmosfer. Sebagian besar gas ini adalah gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), uap air (H2O) dan belerang dioksida (SO2). Walau begitu, semakin banyak gas rumah kaca, semakin panas atmosfer, dan mungkin menyebabkan lebih banyak lagi letusan gunung berapi. Untuk menemukan mengapa proses ini berakhir pada kondisi Venus yang merah panas seperti sekarang, Lena Noack dan Doris Breuer, penulis pendamping studi ini, menghitung untuk pertama kalinya sebuah model dimana atmosfer panas di kopel dengan sebuah model interior planet 3 dimensi. Tidak seperti di Bumi, suhu tinggi memiliki efek jauh lebih besar di interfacedengan permukaan batuan, memanaskannya secara besar-besaran. “Menariknya, karena meningkatnya suhu permukaan, permukaannya bergerak dan efek isolasi di kerak menjadi hilang,” kata Noack. “Mantel Venus kehilangan sebagian besar energi panasnya ke dunia luar. Seperti membuka tutup panci berisi air mendidih, panas dari mantel lepas. Akibatnya interior Venus mendadak mendingin dengan cepat dan letusan gunung berapi tidak terjadi lagi. Model kami menunjukkan kalau setelah era ‘panas’ vulkanisme, menurunnya frekuensi vulkanisme membawa pada penurunan suhu di atmosfer.” Perhitungan para geofisikawan memberikan hasil lain yang menarik: proses pemunculan gunung berapi terjadi di berbagai tempat di berbagai masa. Saat atmosfer mendingin, pergerakan permukaan berhenti. Namun, masih ada beberapa gunung berapi aktif yang meletuskan aliran lava di beberapa tempat. Beberapa gunung berapi ini bahkan masih aktif hingga sekarang, yang sesuai dengan hasil terbaru dari misi Venus Express milik Badan Antariksa Eropa. Titik-titik panas yang terdeteksi ini sebelumnya diduga telah punah. Sejauh ini memang belum ada gunung berapi aktif yang sedang meletus ditemukan di Venus, namun tidaklah mengherankan bila Venus Express atau pesawat penjelajah lain di masa depan akan mendeteksi adanya letusan tersebut di planet tetangga terdekat Bumi ini. c.Bumi





Bumi adalah tempat manusia tinggal, bentuk Bumi adalah bulat tetapi tepat pada kedua kutubnya, garis orbitnya berbentuk elips.
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Komposisi dan struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk
Putaran rotasi bumi pada poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan malam
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian katulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
Komposisi kimia
Tabel Kerak oksida F. W. Clarke
Senyawa Formula Komposisi
Silika
SiO2 59,71%
Alumina
Al2O3 15,41%
kapur
CaO 4,90%
Magnesia
MgO 4,36%
Natrium oksida
Na2O 3,55%
Besi(II) oksida
FeO 3,52%
Kalium oksida
K2O 2,80%
Besi(III) oksida
Fe2O3 2,63%
Air
H2O 1,52%
Titanium dioksida
TiO2 0,60%
Fosfor pentaoksida
P2O5 0,22%
Total 99,22%
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%), dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%), dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10]
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur, dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
• Kerak Bumi
• Mantel Bumi
• Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
• Litosfir
• Astenosfir
• Mesosfir
• Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C
• Inti Bumi bagian dalam
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
Penamaan

Adjektif Terestrial, Terran, Telluric, Tellurian, Kebumian

Ciri-ciri orbit

Epos J2000.0[note 1]
Aphelion 152.097.701 km
1,0167103335 SA Perihelion 147.098.074 km
0,9832898912 SA Sumbu semi-mayor 149.597.887,5 km
1,0000001124 SA Eksentrisitas 0,016710219
Periode orbit 365,256366 hari1,0000175 tahun
Kecepatan orbit rata-rata 29,783 km/s
107.218 km/jam Inklinasi 1°34'43,3"
ke Bidang Invariabel Bujur node menaik 348,73936° Argumen perihelion 114,20783° Satelit 1 (Bulan)


Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata 6,371.0 km
Jari-jari khatulistiwa 6.378,1 km
Jari-jari kutub 6.356,8 km
Kepepatan 0,0033528
Keliling khatulistiwa 40.075,02 km (khatulistiwa)
40.007,86 km (meridian)
40.041,47 km (rata-rata) Luas permukaan 510.072.000 km²
148.940.000 km² daratan (29,2 %)
361.132.000 km² perairan (70,8 %)
Volume 1,0832073×1012 km3 Massa 5,9736×1024 kg
Kepadatan rata-rata 5,5153 g/cm3
Gravitasi permukaan di khatulistiwa 9,780327 m/s²
0,99732 g Kecepatan lepas 11,186 km/s
Hari sideris 0,99726968 d
23h 56m 4.100s Kecepatan rotasi 1674,4 km/jam Kemiringan sumbu 23,439281° Albedo 0,367

Suhu permukaan
Kelvin
Celsius

min rata-rata maks
184 K 287 K 331 K
−89 °C 14 °C 57, 7 °C

Atmosfer
Tekanan permukaan 101,3 kPa (Permukaan laut) Komposisi 78,08% Nitrogen (N2)
20,95% Oksigen (O2)
0,93% Argon
0,038% Karbon dioksida
Sekitar 1% uap air (bervariasi sesuai iklim)
FAKTA TENTANG BUMI
Bagi kita yang hidup di atas bumi, mungkin Anda beranggapan kita sudah sangat memahami hal ihwal kehidupan di planet ini, tapi, belum tentu, ada sejumlah fakta yang mungkin belum Anda ketahui. Mungkin sekilas tidak terlintas dalam benak Anda, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui yang dikutip dari Beijing Technology. Coba Anda jawab sejenak, lihat seberapa luas pemahaman Anda tentang masalah ini.
Apakah dalam satu hari itu akan selalu 24 jam ?
Pada 1000 tahun silam, satu hari di bumi hanya 18 jam sehari, dari hari ke hari rotasi bumi semakin lamban, dan dalam satu hari sekarang adalah 24 jam, menurut perhitungan ilmuwan, bahwa kelak di masa yang akan datang, dalam satu hari di bumi akan menjadi 960 jam!
Berapa luas permukaan bumi ?
Luas permukaan bumi adalah 510,1 juta km persegi.
Berapa luas padang pasir di bumi?
Kurang lebih 1/3 areal bumi merupakan padang pasir, jika manusia tidak membatasi terhadap perilaku individu, maka padang-pasir akan semakin meluas. Gurun Sahara di Afrika Utara adalah padang pasir yang terluas di dunia, adalah 23 kali ubik air tawar tersimpan di bumi, hampir setengahnya dalam setengah mil dekat permukaan bumi. Di permukaan Mars juga banyak terdapat air, namun, hingga saat ini air yang terdeteksi berupa zat padat, tidak ada yang tahu secara pasti berapa banyak sesungguhnya kandungan air yang terdapat di sana.
Dimana kawasan di bumi yang rentan terjadi gempa dan letusan gunung berapi ?
Sebagian besar gempa bumi dan gunung berapi terjadi di 12 titik perbatasan lempeng bumi, dan sedikit banyak mereka bergerak di permukaan bumi. Namun, salah satu lempeng yang paling aktif adalah lempeng Samudera Pasifik, kawasan perbatasan yang mengelilingi lempeng ini kerap terjadi gempa dan letusan gunung berapi, karena itu disebut juga daerah gempa dan gunung berapi Samudera Pasifik, dari Jepang hingga Alaska sampai ke Amerika Selatan, jangkauan kawasan ini sangat luas.
Apakah inti dalam bumi itu zat padat ?
Menurut kabar, bahwa inti dalam bumi itu sebagiannya adalah benda padat, namun, karena suhu yang terlalu tinggi sehingga di sekeliling pusat bumi telah lumer, kita tidak pernah sampai di pusat bumi, karena itu ilmuwan juga tidak dapat mengomposisinya secara pasti dan akurat. Baru-baru ini ada ilmuwan yang mengemukakan sebuah konsep yang berani dan cukup menarik, yaitu membuat sebuah lubang dengan bor, kemudian memasukkan sebuah detektor untuk menyelidiki lebih banyak perihal bagian dalam bumi.
Berapa kecepatan angin yang tercepat di permukaan bumi?
Kecepatan angin “normal” yang paling cepat di permukaan bumi mencapai 372 km/jam, ini adalah catatan yang tercatat pada 12 April 1934 di Washington Mountain negara bagian New Hampshire, AS. Namun, dalam suatu Tornado yang terjadi di Oklahoma pada Mei 1995 silam, kecepatan angin tercepat yang terdeteksi peneliti mencapai 513 km/jam, dan sebagai perbandingan, daerah angin di planet Neptunus paling cepat dapat mencapai 1448 km/jam.
Bagaimana kembang api yang berwarna warni itu terbentuk ?
Kembang api yang dimainkan pada hari raya beragam corak dan warna, itu adalah warna yang tercipta dari mineral di bumi. Strontium dapat menghasilkan warna merah tua, tembaga menghasilkan warna biru, natrium menghasilkan warna kuning, serbuk besi dan arang menghasilkan percikan api kuning keemasan, kilatan cahaya yang terang dan bunyi yang nyaring berasal dari serbuk aluminium.
Berapa total emas yang dihasilkan di dunia ?
Secara total emas yang dihasilkan di dunia lebih dari 193 ribu ton (metrik ton), jika semua emas ini ditimbun jadi satu, dapat menumpuk sebuah susunan gedung empat persegi setinggi 7 lantai. Afrika dan Amerika Serikat adalah dua negara penghasil emas, Afrika Selatan menghasilkan 5300 ton emas/tahun, dan Amerika Serikat menghasilkan lebih dari 3200 ton /tahun.
Dimana tempat yang paling dingin dan panas di bumi ?
Anda keliru, jika menurut Anda bahwa lembah mati di Kalifornia, AS, adalah tempat yang paling panas di dunia, dalam satu tahun selama waktu yang relatif lama di sana sangat panas, namun, tempat terpanas yang tercatat adalah di sebuah daerah di Libya, pada 13 September 1922, suhu di sana mencapai 57.8 derajat Celcius, ini adalah nilai tertinggi dalam catatan suhu sejak itu. Pada 10 Juli 1913, suhu tertinggi di lembah mati Kalifornia, AS, mencapai 54 derajat Celcius. Daerah dengan suhu terendah di dunia adalah di pusat timur Kutub Selatan, suhu pada 21 Juli 1983 mencapai 89 derajat dibawah nol Celcius.



d.Mars





Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. amanya diambil dari nama Dewa perang Romawi.
Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajahmanusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

Penamaan
Adjektif
Martian

Ciri-ciri orbit

Epos J2000

Aphelion
249.209.300 km
1,665 861 SA

Perihelion
206.669.000 km
1,381 497 SA
Sumbu semi-mayor
227.939.100 km
1,523 679 SA
Eksentrisitas
0,093 315
Periode orbit
686,971 day
1,8808 tahun Julian
668,5991 sols

Periode sinodis
779,96 hari
2,135 tahun Julian
Kecepatan orbitrata-rata
24,077 km/s
Inklinasi
1,850° ke Ekliptika
5,65° ke ekuatorMatahari
1,67° ke bidang Invariabel[2]

Bujur node menaik
49,562°
Argumen perihelion
286,537°
Satelit
2
Ciri-ciri fisik
Jari-jari khatulistiwa
3.396,2 ± 0,1 km[a][3]
0,533 Bumi
Jari-jari kutub
3.376,2 ± 0,1 km[a][3]
0,531 Bumi
Kepepatan
0,005 89 ± 0,000 15
Luas permukaan
144.798.500 km²
0,284 Bumi
Volume
1,6318×1011 km³
0,151 Bumi
Massa
6,4185×1023 kg
0,107 Bumi
Kepadatan rata-rata 3,934 g/cm³
Gravitasi permukaan di khatulistiwa
3,69 m/s²
0,376 g

Kecepatan lepas
5,027 km/s
Hari sideris
1,025 957 hari
24,622 96 h[4]

Kecepatan rotasi 868,22 km/jam
Kemiringan sumbu
25,19°
Asensio rekta bagi kutub utara
21 j 10 m 44 d
317,681 43°
Deklinasi
52,886 50°
Albedo
0,15[5]

Suhu permukaan
Kelvin
Celsius
min rata-rata maks
186 K 227 K 268 K
−87 °C −46 °C −5 °C

Magnitudo tampak
+1,8 hingga −2,91[5]

Ukuran sudut
3,5—25,1"[5]

Atmosfer
Tekananpermukaan
0,6–1,0 kPa

Komposisi 95,72% Karbon dioksida
2.7% Nitrogen
1.6% Argon
0.2% Oksigen
0.07% Karbon monoksida
0.03% Uap air
0.01% Nitrogen monoksida
2.5 ppm Neon
300 ppb Krypton
130 ppbFormaldehida
80 ppb Xenon
30 ppb Ozon
10 ppb Metana


Mars planet yang merah
Mars Planet merah karena di Mars banyak debu dan karat berwarna merah. Di mitolagi yunani Mars identik dengan Dewa perang yaitu Aries, anak Zeus dan Hera. Aries penakut dan jahat. Jadinya Zeus dan Hera tidak suka dia {anaknya sendiri}. Mars adalah planet keempat terdekat dengan matahari. Mars bisa menjadi tempat tinggal manusia nanti karena ada es di atas Mars yang dulunya air. Itu karena peneliti berpikir bahwa nanti bumi keberatan manusia dan barang-barang lain. Planet-planet lain tidak ada air dan kalau ada cuma sedikit. Mars adalah planet yang bersahabat dengan bumi karena Mars hampir sama dengan bumi. Mars ukuranyahampir sama dengan bumi cuman lebih kecil. Mars punya gunung tertinggi sekali bernama gunung Olympus Mons. Gunung Olympus Mons 3 kali setinggi gunung Everest tingginya 27 km dan diameternya 600 km. Gunung Olympus Mons adalh gunung volkanik. Di Mars juga ada jurang terbesar bernama Valles Marineris. Panjangnya lebih dari 4.000 km {setera lebar negara Amerika Serikat} dan memiliki kedalaman lereng 5-10 km. Mars punya 2 satelit {bulan} yaitu Phobos {"ketakutan"} dan Deimos {"teror"}. Keduanya bulan {satelit} Mars mungkin berasal dari sabuk asteroid terdekat yang tertangkap oleh gravitasi planet.
Fakta Tentang Mars
• Planet Mars memiliki gunung terbesar di seluruh sistem tata surya
Gunung tersebut dinamakan “Olympus Mons” dan berupa gunung yang tidak aktif. Tingginya 15.5 mil dengan diameter 372 mil. Sebagai perbandingan, tinggi Gunung Everest sekitar 5 mil. Planet Mars juga memiliki jurang terbesar di sistem tata surya kita yang disebut “Valles Marineris” dengan panjang 2500 mil dan kedalaman 4 mil.
• Orang-orang selalu berpikir tentang kehidupan di Planet Mars karena keberadaan kanal yang terlihat pertama kali oleh astronom
Inilah sebabnya kenapa orang-orang selalu berpikir serangan makhluk luar angkasa berasal dari sini, dan bukan di Planet Jupiter atau Venus. Sebenarnya, Planet Mars merupakan salah satu planet yang sulit dihuni karena suhunya yang membeku, angin matahari dan hamper tidak ada atmosfer. Kanal yang terlihat oleh astronom pada awal-awal pengamatan berbentuk garis lurus yang diyakini para ahli terdapat air di sana.
Kanal di Planet Mars
• Planet Mars dinamakan berdasarkan Dewa Perang Romawi karena warnanya yang merah mengingatkan pengamat akan warna darah
Planet Mars berwarna merah disebabkan oleh tanahnya yang terdiri dari oksida besi yang biasa kita sebut dengan karat.
Permukaan Planet Mars
• Dibandingkan dengan planet lain di tata surya kita, Planet Mars terhitung sebagai planet yang kecil
Ukurannya sekitar setengahnya dari ukuran Planet Bumi. Planet Mars memiliki sepertiga grafitasi bumi, yang artinya Anda dapat loncat tiga kali lebih tinggi dari pada lompatan anda di bumi.
• Pada tahun 1970-an, orbiter Viking mengambil gambar sesuatu yang terlihat sebagai gambar muka raksasa dan bentuk piramida di permukaan planet daerah Cydonia
Gambarnya terlihat seperti Sphinx di Mesir dan memiliki tinggi 2000 kaki. Penemuan ini membuat para pengamat UFO tertarik, tetapi para peneliti menyatakan bahwa itu hanya sekedar kikisan atau gundukan tanah. Banyak orang yang masih berpikir kalau bentuknya terlalu simetris, dan menganggap itu merupakan bukti keberadaan makhluk asing kuno.
• Planet Mars memiliki cuaca yang paling ganas di sistem tata surya kita
Di sana terdapat badai angin yang ganas, badai debu dan tornado kecil. Pada tahun 2001, badai debu yang sagat besar menutupi seluruh permukaan planet selama beberapa hari menurut di bumi. Peneliti agak bingung mengapa planet dengan sedikit atmosfer dapat memiliki badai seperti itu. Mereka tidak tau apa yang menyebabkan badai, tetapi di sana terdapat lebih banyak badai ketika Planet Mars lebih dekat dengan matahari. Dan pada ujung bagian lebih jauh dari orbit, terdapat awan es yang terbuat dari karbondioksida dan debu. Ini juga merupakan hal yang aneh mengingat Planet Mars tidak terdapat permukaan air.
Cuaca Planet Mars tahun 2001
• Telah dilakukan pencarian kehidupan di Planet Mars dan juga pencarian air
Setelah bertahun-tahun penelitian untuk setiap retakan di permukaan planet sebagai bukti dari keberadaan air, para peneliti akhirnya menemukannya. Misi Phoenix menemukan bahwa terdapat endapan es dalam jumlah besar di bawah permukaan planet.
• Planet Mars memiliki dua bulan, dan salah satunya memiliki peluang untuk bertabrakan dengan Planet Mars
Salah satu bulannya, yaitu Phobos, memiliki orbit yang dekat dan membahayakan Planet Mars. Suatu hari, gaya grafitasi akan menariknya dan menabrak Planet Mars. Serpihannya akan tetap berada di orbit Planet Mars dan membuat cincin seperti di Planet Saturnus. Pada akhirnya, serpihan tersebut akan jatuh ke permukaan Planet Mars. Para peneliti tidak tahu hal tersebut akan terjadi kapan, tetapi mereka memprediksikan akan terjadi sekitar 50 tahun lagi.
Bulan Mars; Phobos (kiri) dan Deimos (kanan)
• Hanya 1/3 dari seluruh misi ke Planet Mars yang sukses
Banyak misi ke Planet Mars yang hilang begitu saja yang membuat para peneliti berpikir ada sesuatu yang aneh terjadi. Mereka juga berpendapat bahwa Planet Mars dapat dikatakan sebagai “Segitiga Bermuda” di sistem tata surya kita.
Struktur Dalam
Mars (1,5 SA) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini.
Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
Struktur Luar
Mars, planet ke-4 dari Matahari, memiliki atmosfer yang berbeda dengan atmosfer Bumi . Terdapat banyak ketertarikan dalam meneliti komposisinya sejak ditemukannya kandungan kecil metana, yang dapat menandai kehidupan di Mars.
Cincin Planet
Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)
Planet Mars warnanya kemerah-merahan, orang sering menyebut planet ini sebagai bintang Joko Belek.


c.Yupiter





Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).
Jupiter biasanya menjadi objek tercerah keempat di langit (setelah matahari, bulan dan Venus); namun pada saat tertentu Mars terlihat lebih cerah daripada Jupiter.
Yupiter sering disebut planet Masturi. Planet Yupiter merupakan planet terbesar diantara planet-planet lainnya. Volumenya 1.300 kali lebih besar daripada volum bumi. Planet Yupiter mempunyai 13 buah satelit.
FAKTA-FAKTA TENTANG YUPITER
• Yupiter, Planet Terbesar & Terberat
Yupiter atau Jupiter, planet terbesar dan terberat . Ia terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Menurut para ahli, jarak rata-rata antara Planet Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter berdiameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).
• Sabuk Yupiter Hilang, NASA Pusing

CAPE CANAVERAL - Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (AS) NASA kembali dibuat pusing. Kali ini, menghilangnya sabuk utama planet Yupiter membuat mereka bertanya-tanya.
Yupiter, planet terbesar dalam sistem tata surya, memiliki beberapa sabuk melingkar. Sabuk awan, demikian ilmuwan menyebut sabuk-sabuk yang tampil lewat gradasi warna cokelat ini. Beberapa hari lalu, satu sabuk dari dua sabuk awan utama benar-benar menghilang. Dikatakan 'benar-benar' karena sabuk awan terlihat mulai mengabur sejak tahun lalu.
Kendati peristiwa ini bukan pertama kali terjadi pada Yupiter, tetap saja NASA terkejut. Mengapa? Karena sampai sekarang NASA belum juga menemukan penyebab hilangnya dua sabuk Yupiter. Sabuk Ekuator Selatan Yupiter (SEB) menghilang beberapa pekan, kemudian muncul kembali dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Bahkan NASA pun tidak bisa melacak atau memotret saat sabuk menghilang maupun kembali pada jajaran sabuk Yupiter.
"Sungguh misterius. Ini adalah peristiwa besar," sahut astronom yang bekerja di Laboratorium Penggerak Jet NASA Glenn Orton.
Tim Norton sebenarnya terus memantau permukaan Yupiter. Namun, entah kenapa peristiwa hilang dan kembalinya SEB selalu terlewatkan. Misalnya yang terjadi tahun lalu, saat SEB mulai menghilang. Gumpalan awan terus menipis hingga akhirnya habis sama sekali. Tidak ada sisa awan yang melingkar pada ekuator selatan Yupiter.
NASA pun gemas. "Kami tidak mengerti apa yang terjadi pada sabuk itu," papar Orton. Astronom ini cukup pusing menghadapi misteri hilangnya sabuk Yupiter. Lain halnya dengan astronom asal Australia Anthony Wesley. Dia menganggap peristiwa ini sebagai suatu kejutan. "Ya, Yupiter memang senang memberi kejutan," katanya datar.
Anggapan Wesley, sabuk awan tidak menghilang dalam arti sebenarnya. Dia yakin, SEB masih melingkar pada permukaan Yupiter. "Hanya mungkin tak terlihat karena tertutup gumpalan awan yang lebih tebal," ujarnya. Usia Wesley masih sangat muda ketika pertama kali 'diperkenalkan' dengan SEB. Semasa kecil, ayah Wesley sering mengajaknya ke loteng. Mereka meneropong bintang dari balik lensa teleskop. Dari kecil, Wesley tahu bahwa Yupiter memiliki dua sabuk utama.
"Aneh rasanya ketika tahu kini tinggal satu sabuk saja," ucapnya. SEB yang berwarna kecokelatan memiliki ukuran dua kali lebih lebar dibandingkan lebar bumi. Sabuk ini pun terlihat lebih besar daripada deretan sabuk Yupiter yang lain. Sabuk ini kerap menghilang dalam balutan kisah yang misterius. Tidak ada yang tahu waktu pastinya, pun penyebab hilangnya sabuk.
Pada rentang 1973-1975, SEB menghilang dan muncul lagi selama beberapa kali. Hampir 16 tahun sesudahnya, tidak ada laporan tentang hilangnya SEB. Laporan serupa muncul kembali pada 1989-1990. Tiga tahun kemudian, SEB kembali berulah. Sabuk ini menghilang tanpa pamit. Beberapa pekan kemudian, SEB terlihat lagi pada permukaan Yupiter.
Belasan tahun sesudahnya, SEB terus melingkar cerah pada permukaan planet kelima dalam sistem tata surya. Pada 2007, SEB hilang lagi. Menghilangnya SEB pada 2007 hanya berlangsung sebentar. Namun, kondisi ini justru mengacaukan pikiran NASA. Sebab, tahun-tahun berikutnya SEB semakin sering menghilang. (srn)

• Hantaman Benda Raksasa pada Yupiter
Obyek yang menghanam Yupiter akhir pekan lalu melepas energi ribuan kali lebih banyak daripada ledakan Tunguska di Siberia pada 1908 silam, ujar sejumlah astronom.
Dari sejumlah observatorium puncak Bumi hingga Teleskop Ruang Angkasa Hubble, para astronom sangat antusias melacak evolusi hantaman Yupiter yang nampak akhir pekan lalu.
Bagi para ilmuwan planet yang mencatat rangkaian hantaman komet dengan Yupiter sejak 15 tahun lalu, tubrukan beberapa waktu lalu merupakan bingkisan tak terduga.
"Ini merupakan kesempatan yang sedang ditunggu-tunggu," ujar astronom Michael Wong, dari Universitas California, Berkeley. Dr. Wong bersama sejumlah rekannya mengumpulkan seluruh penemuan beberapa gambar bekas hantaman yang diperlihatkan Teleskop Antariksa Hubble untuk diambil dan diproses.
Estimasi awal memperlihatkan ukuran benda yang menghantam Yupiter sekitar ratusan yard melintang. Ketika benda itu menghantam lapisan atmosfer Yupiter dan meledak, benda tersebut melepaskan energi ribuan kali lebih banyak dibandingkan ledakan Tunguska di Siberia pada 1908, ujar Keith Noll, seorang astronom Institut Teleskop Antariksa Hubble di Baltimore.
Perkiraan akhir menunjukkan hantaman dari obyek kosmis yang meledak di Tunguska antara 3 juta hingga 5 juta ton TNT. Itu menempatkan penghantam Yupiter ke dalam kelas penghancur benua.
Belum dijelaskan dari mana penghantam Yupiter itu berasal. Satu kemungkinan sumbernya berasal dari sekumpulan komet - obyek menyerupai es yang pernah ditemukan di sekitar Neptunus, namun telah ditarik ke dalam gumpalan gas raksasa, menurut catatan Michael A'Hearn, peneliti dari Universitas Maryland.
Kemungkinan sumber lain adalah sekumpulan asteroid yang dikenal sebagai Trojan asteroid, ujarnya.
Salah satu tanda penting dampak peristiwa ini adalah kecepatannya, karena yang para astronom uraikan adalah hasil uji coba dari piranti keras milyaran dolar atas peristiwa tersebut.
Hingga terjadinya tabrakan misalnya, sejumlah tekhnisi sedang meletakkan Hubbel dengan melelahkan -namun - diperlukan uji coba setelah para astronot memperbaiki dan meng-upgrade observatorium pada Mei.
Para astronom mengacak rencana ketika mereka memperoleh berita tabrakan tersebut, dan melakukan pelatihan pada Hubble di Yupiter. Di tempat terpisah, sejumlah astronom di Keck dan teleskop Gemini North di gunung berapi Mauna Kea, Hawaii, juga mengalihkan pengamatan mereka mengikuti akibat tabrakan itu.
Mengapa semua gusar? Para astronom menyebut beberapa pertimbangan, yang sebagian besar mengatakan bahwa tabrakan menakhjubkan ini terjadi antara beberapa asteroid atau bebarapa komet dengan planet dalam sistem tata surya raksasa ini, yang lebih diyakini sebelumnya. Hal ini kemungkinan hanya terjadi satu kali dalam beberapa dekade.
Peristiwa-peristiwa ini memberikan para astronon melihat dari dekat sejumlah proses pembentukan planet pada lokasi pertama, ujar Dr. Wong seperti dilansir The Christian Science Monitor. "Benda-benda planet" kecil saling bertabrakan dengan yang lain, membentuk obyek lebih besar.
Pada kasus Yupiter, obyek meledak dalam stratosfir Yupiter, ujar Dr. Noll. Dengan mengamati diluluhkannya penyebaran sisa obyek, ilmuwan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang sirkulasi atmosfir planet tersebut.
Hal serupa berlaku juga untuk kimia atmosfir. Noll mencatat bahwa stratosfir mengandung karbon monoksida (CO), namun tidak ditemukan adanya sumber yang mendekati atom oksigen dengan kandungan gas CO. Ada kemungkinan bahwa benda penghantam tersebut sebagai penyedia oksigen, imbuhnya.
Bekas tabrakan Yupiter terlihat seperti goresan berkilau ketika dilihat pada gelombang panjang inframerah. Astronom Berkeley lain, Paul Kalas, telah mencatat bahwa planet mirip Yupiter bernama Formalhaut yang sedang mengorbit sebuah bintang juga nampak berkilau---hal ini kemungkinan merupakan sinyal bahwa benda tersebut sedang mengalami benturan secara konstan dengan obyek lebih yang kecil. (erabaru/ The Christian Science Monitor/sua)
Penamaan
Adjektif Jovian

Ciri-ciri orbit
Epos J2000 Aphelion 816,520,800 km (5,458,104 AU)
Perihelion 740,573,600 km (4,950,429 AU)
Sumbu semi-mayor 778,547,200 km (5,204,267 AU)
Eksentrisitas 0,048775
Periode orbit 4.331,572
hari 11,85920 tahun
Periode sinodis 398,88 days
Kecepatan orbit rata-rata 13,07 km/s
Anomali rata-rata 18,818°
Inklinasi 1,305° ke Ekliptika
6,09° ke ekuator Matahari
0,32° ke bidang Invariabel
Bujur node menaik 100,492°
Argumen perihelion 275,066°
Satelit 63

Ciri-ciri fisik
Jari-jari khatulistiwa 71.492 ± 4 km
11,209 Bumi Jari-jari kutub 66.854 ± 10 km
10.517 Bumi Kepepatan 0,06487 ± 0,00015
Luas permukaan 6,21796×1010 km²
121,9 Bumi Volume 1.43128×1015 km³
1321,3 Bumi Massa 1.8986×1027 kg
317,8 Bumi Kepadatan rata-rata 1,326 g/cm³
Gravitasi permukaan di khatulistiwa 24,79 m/s²
2,528 g Kecepatan lepas 59,5 km/s
Hari sideris 9,925 h
Kecepatan rotasi 12,6 km/s
45.300 km/jam Kemiringan sumbu 3,13°
Asensio rekta bagi kutub utara 268,057°
17 jam 52 men 14 det[5] Deklinasi 64,496°
Albedo 0,343 (terikat)
0,52 (geometrik)

Atmosfer
Tekanan permukaan 20-200 kPa
(lapisand awan) Tinggi skala 27 km Komposisi
89,8±2,0% Hidrogen (H2)

10,2±2,0% Helium

~0,3% Metana

~0,026% Amonia

~0,003% Hidrogen deuterida (HD)

0,0006% Etana

0,0004% air

Es:
Amonia

air

amonium hidrosulfida(NH4SH)


d.Saturnus





Saturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata surya dimana planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari. Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berrotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amonia dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik. Ada beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.
Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan serdahana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga 120.700 km atas khstulistiwa Saturnus, dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida, oksida besi, dan partikel es dan batu. Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus. Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut merupakan bekas bulan Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah bulan tersebut pecah akibat hantaman komet atau asteroid. Teori kedua adalah cicin tersebut bukanlan dari bulan Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun, dan dengan itu dianggap baru terbentuk
NASA Temukan Cairan di Satelit Saturnus

Satu lagi temuan NASA yang telah dipublikasikan. Para ilmuwan di agency ini baru saja menemukan adanya cairan di satelit planet Saturnus.
Menurut NASA, setidaknya satu dari sekian banyak objek yang mirip danau besar yang dianalisa pesawat ulang alik internasional Cassini pada permukaan satelit ini berisi cairan hidrokarbon. Ini menjadikan satelit Titan ini satu-satunya benda dalam tata surya ini yang memiliki cairan, selain di Bumi tentunya.
Laboratorium NASA, Jet Propulsion Laboratory, di Pasadena menkonfirmasikan bahwa mereka menemukan adanya ethane atau komponen penyusun minyak mentah pada 'danau' ini, seperti dikutip dari Associated Press hari Kamis (31/07/08).
Sebelumnya, ilmuwan NASA sempat berasumsi bahwa Titan memiliki lautan yang berisi methane, ethane dan cairan hidrokarbon lainnya. Namun Cassini menemukan ratusan objek berwarna gelap mirip danau yang awalnya tidak diketahui apakah objek ini padat atau cair. (ap/roc)

Topan Besar Mirip Badai Terlihat di Saturnus

Topan besar dan berputar-putar dengan inti yang berkembang cepat mengambang di kutub selatan planet Sturnus, untuk pertama kali topan yang benar-benar menyerupai badai telah terdeteksi di satu planet selain Bumi, demikian gambar yang disiarkan NASA, Kamis (09/11/06).
Topan besar tersebut mengelilingi planet itu dengan lebar 8.000 kilometer, berukuran sekitar dua pertiga diameter Bumi, dengan angin berputar searah jarum jam dengan kecepatan sekitar 550 kilometer per jam.
Bintik Merah Besar di planet Jupiter, yang bergerak bertentangan dengan arah jarum jam, jauh lebih besar, tapi tak seperti badai karena fenomena itu tak memiliki dinding-mata dan mata khusus.
Citra yang disiarkan NASA diambil selama masa tiga jam pada 11 Oktober oleh kapal antariksa lembaga ruang angkasa AS tersebut Cassini saat pesawat itu bergerak sekitar 340.000 kilometer dari planet tersebut sebagai bagian dari eksplorasi ke Saturnus dan bulan-bulannya.
Michael Flasar, ahli astrofisika yang terlibat dalam misi di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, mengatakan topan itu kelihatan seperti air yang berputar menuruni saluran di bak mandi, hanya saja ukuran sangat besar.
"Kami tak pernah menyaksikan yang seperti ini sebelumnya," kata Flasar dalam suatu wawancara. "Ini adalah topan yang kelihatan luar biasa."
Saturnus, planet terbesar kedua dalam Sistem Matahari dengan diameter garis tengah 119.000 kilometer dan yang keenam dari Matahari, terletak sekitar 1,2 miliar kilometer dari Bumi.
Topan di kutub selatannya jauh lebih besar dibandingkan dengan badai di Bumi. Topan tersebut memiliki mata yang berkembang dengan baik dan dikelilingi oleh awan yang membubung tinggi sampai 30-75 kilometer di atas pusatnya yang gelap, dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan awan dalam badai dan topan-badai, kata NASA.
Citra khusus badai di Bumi adalah awal dengan dinding-mata yang terbentuk ketika udara lembab mengalir ke arah depan melintasi permukaan samudra, dan membubung secara vertikal dan mengakibatkan hujan lebat di sekitar suatu daerah melingkar pada udara yang bergerak turun dan merupakan matanya.
Para ilmuwan mengatakan tak jelas apakah topan di Saturnus merupakan sistem yang digerakkan oleh air.
Topan itu berbeda dengan badai di Bumi, sebagian karena topan tersebut tetap berada di kutub dan tak berpindah seperti topan yang bergerak di Bumi dan karena topan itu tak terbentuk dari cairan samudra. Saturnus adalah planet gas, kata NASA.
"Itu kelihatan seperti badai, tapi tak berprilaku seperti badai," kata Andrew Ingersoll, anggota tim pengambilan gambar Cassini di California Institute of Technology di Pasadena, dalam suatu pernyataan.
"Apa pun itu, kamia akan memusatkan perhatian pada mata topan ini dan mencaritahu mengapa fenomena tersebut ada di sana," katanya.
Flasar mengatakan para ilmuwan memiliki pekerjaan lain untuk memahami topan Saturnus itu.
"Saya berharap bahwa sementara kami menebak-tebaknya, topan tersebut bahkan akan menjadi lebih menarik karena kami mulai menghubungkan titik-titik di otak kami. Tetapi sekarang ini, belum ada kepastian," kata Flasar.
"Kami semua saling berargumentasi mengenai apa itu sebenarnya," tambahnya.
Misteri Hilangnya Cincin Saturnus
Para astronom amatir di seluruh dunia saat ini memperhatikan perubahan yang sama pada Saturnus: Cincin Saturnus yang lebar menipis menjadi garis tipis. Efrain Morales Rivera mengirimkan gambar berikut yang diambil dari halaman belakang rumahnya di Aguadilla, Puerto Rico.
Perbandingan saturnus di tahun 2007 dan 2008. Kredit Gambar : Efrain Morales Rivera “Cincin-cincin Saturnus telah menipis sekali dalam setahun ini”, katanya. Daerah Cassini atau Cassini Division (suatu daerah gelap dalam cincin Saturnus yang dinamakan Cassini) mulai sulit diamati. Fenomena yang sama terjadi empat ratus tahun lalu dan sempat memusingkan Galileo, sebagai orang pertama yang pada tahun 1610 menemukan cincin-cincin Saturnus melalui teropong primitifnya. Dia sangat tercengang ketika mendapati cincin-cincin tersebut menyempit sedikit setahun berikutnya.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang, kejadian yang sama adalah: kita mengalami suatu “pelintasan bidang cincin” (ring plane crossing). Ketika sedang dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Saturnus membelokkan cincinnya menjadi sejajar dengan garis pandang dari Bumi (edge-on) setiap 14-15 tahun sekali. Karena cincinnya yang sangat tipis, mereka bisa tidak teramati jika dilihat melalui teleskop kecil.
Dalam bulan-bulan berikut ini, cincin Saturnus akan menjadi semakin tipis sampai akhirnya mereka “hilang” pada 4 September 2009 nanti. Ketika hal ini terjadi pada 1612, Galileo mengabaikan studinya akan planet. Padahal, kita ketahui kemudian, saat-saat “pelintasan bidang cincin” seperti ini merupakan waktu yang baik untuk menemukan satelit-satelit dan cincin luar Saturnus yang baru. Selain itu, saat demikian juga merupakan waktu yang baik untuk melihat kutub utara Saturnus yang biru. Pada tahun 2005, wahana antariksa Cassini terbang di atas belahan utara Planet Saturnus dan menemukan bahwa langit di sana sebiru langit Bumi sendiri. Selama bertahun-tahun, hanya Cassini yang bisa menikmati pemandangan ini, karena dari Bumi, bagian atas Saturnus yang biru tertutupi oleh cincin-cincin Saturnus.
Galileo sendiri tidak pernah memahami sifat dasar alamiah dari cincin-cincin Saturnus. Dia tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya merupakan kumpulan satelit-satelit kecil yang mengorbit dalam bidang orbit piringan, berukuran dari debu hingga sebesar bulan kita (Kemungkinan cincin-cincin ini merupakan debris atau puing-puing dari satelit yang hancur, tetapi para ilmuwan sendiri masih belum yakin benar akan hal ini). Melalui teleskop abad 17-nya, cincin tersebut lebih menyerupai telinga atau semacam cuping planet.
Meskipun demikian, intuisinya mengarahkan Galileo untuk membuat prediksi yang tepat, bahwa cincin-cincin yang hilang ini akan kembali. Dan dia benar. Cincin Saturnus kembali tampak, dan para ilmuwan menyimpulkan penelitiannya. Pada tahun 1659, secara tepat Christiaan Huygens menjelaskan peristiwa menghilangnya cincin yang periodik selama terjadinya “pelintasan bidang cincin” atau “ring plane crossing” ini. Pada tahun 1660, Jean Chapelain mengatakan bahwa cincin Saturnus bukan merupakan benda padat, tetapi terbuat dari partikel-partikel kecil yang sangat banyak dan masing-masing mengorbit Saturnus secara independen. Selama dua ratus tahun, usulannya sempat tidak diterima secara luas, sebelum ternyata terbukti benar.
Cincin-cincin Saturnus sangat lebar tetapi juga sangat tipis. Para astronom menggunakan Teleskop Hubble untuk menangkap citra Saturnus dengan posisi cincin datarnya ini (edge-on) pada tahun 1995. Obyek terang seperti bintang pada bidang cincin yang terlihat pada gambar merupakan satelit-satelit es. Kredit Gambar : NASA
Tidak perlu bersedih hati dengan “musibah hilangnya” cincin Saturnus ini. Saturnus masih merupakan obyek yang indah untuk dilihat melalui teleskop yang kecil sekalipun. Malah, minggu ini sebenarnya merupakan minggu yang baik untuk mengamati Saturnus. Pada Selasa, 18 Maret dan Rabu, 19 Maret, Bulan yang hampir purnama dan Saturnus akan berada satu garis pada bagian yang sama di langit senja. Hal ini membuat Saturnus menjadi mudah dicari, tidak seperti biasanya. Setelah Matahari terbenam, lihatlah daerah sdi ekeliling Bulan, dan voila! Saturnus terlihat seperti “bintang emas” terang di dekat Bulan. Jika Anda melewati momen 18-19 Maret ini, coba lihat kembali 14-15 April. Bulan dan Saturnus akan berada berdekatan dan cincin Saturnus bahkan menjadi lebih sempit.




e. Uranus




Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta banyak bulan. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka. Dilihatdari Bumi, cincin Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan bulan-bulannya mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008 cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa lain. Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per jam).

Penemuan
Uranus telah diamati pada banyak kesempatan sebelum penemuannya sebagai planet, namun ia dianggap secara salah sebagai bintang. Pengamatan yang tercatat paling awal adalah pada tahun 1690 saat John Flamsteed mengamati planet itu sedikitnya enam kali, mengkatalogkannya sebagai 34 Tauri. Astronom Perancis, Pierre Lemonnier, mengamati Uranus setidaknya dua puluh kali antara tahun 1750 dan 1769,termasuk pada empat malam berturut-turut.
Sir William Herschel mengamati planet itu pada 13 Maret 1781 saat berada di taman di rumahnya di 19 New King Street di kota Bath, Somerset (sekarang Herschel Museum of Astronomy), namun mulanya melaporkannya (pada 26 April 1781) sebagai sebuah "komet". Herschel "melakukan serangkaian pengamatan terhadap paralaks pada bintang-bintang yang tetap",menggunakan teleskop yang ia desain sendiri.
Dia mencatat dalam jurnalnya "Pada kuartil dekat ζ Tauri … bisa merupakan bintang Nebula atau sebuah komet". Tanggal 17 Maret, dia mencatat, "Aku mencari Komet atau Bintang Nebula itu dan menemukan bahwa ia adalah sebuah Komet, karena ia berubah letaknya".Saat dia mempresentasikan penemuannya pada Royal Society, ia terus menegaskan bahwa dia telah menemukan sebuah komet sementara secara implisit membandingkannya pada planet:
“ Daya yang aku miliki saat pertama kali Aku melihat komet itu adalah 227. Dari pengamatan Aku tahu bahwa diameter dari bintang-bintang diam tidak secara proporsional membesar dengan daya yang lebih besar, sebagaimana planet; oleh karena itu sekarang Aku menyetel dayanya pada 460 dan 932 dan menemukan bahwa diameter komet itu naik sebanding dengan dayanya, sebagaimana mestinya, dengan perkiraan bahwa ia bukan bintang diam, sementara diameter bintang-bintang yang Aku bandingkan dengannya tidak meningkat dengan rasio yang sama. Lebih dari itu, komet itu diperbesar jauh di luar apa yang mestinya akan terjadi pada cahayanya, nampak kabur dan kurang-jelas dengan kekuatan yang besar ini, sementara bintang-bintang itu mempertahankan kilau dan kekhasannya dari ribuan pengamatan aku tahu mereka akan mempertahankannya. Kelanjutannya menunjukkan bahwa dugaanku berdasar baik, ini terbukti adalah Komet yang belakangan ini kami amati. ”
Herschel memberitahu Astronomer Royal, Nevil Maskelyne, akan penemuannya dan menerima jawaban keheranan ini darinya pada tanggal 23 April 23: "Aku tidak tahu menyebutnya apa. Mungkin ia planet reguler yang bergerak pada orbit yang hampir melingkar pada Matahari karena Komet bergerak pada elips yang sangat eksentrik. Aku belum melihat koma atau ekor apapun padanya".
Sementara Herschel secara hati-hati terus menggambarkan objek baru ini sebagai sebuah komet, para astronom lain sudah mulai menduga secara lain. Astronom Rusia Anders Johan Lexell memperkirakan jaraknya 18 kali jarak Matahari dari Bumi dan belum satu kometpun yang diamati dengan perihelion empat kali jarak Bumi-Matahari. Astronom Berlin Johann Elert Bode mendeskripsikan penemuan Herschel sebagai "bintang bergerak yang dapat dianggap hingga sekarang ini objek tak diketahui mirip planet yang berkeliling di luar orbit Saturnus". Bode menyimpulkan bahwa orbitnya yang hampir berbentuk lingkaran lebih mirip sebuah planet daripada komet.
Objek itu dengan segera diterima secara universal sebagai sebuah planet. Tahun 1783, Herschel sendiri mengakui fakta ini kepada direktur Royal Society Joseph Banks: "Dengan pengamatan dari para Astronom paling terkenal di Eropa nampaknya bintang baru itu, yang membuatku dihormati karena kutunjukkan kepada mereka pada Maret 1781, adalah sebuah Planet Primer pada Tata Surya kita." Untuk mengakui pencapaian ini, Raja George III memberi Herschel gaji tetap tahunan £200 dengan syarat ia pindah ke Windsor sehingga Keluarga Kerajaan mendapat kesempatan untuk melihat melalui teleskopnya.
Penamaan
Maskelyne meminta Herschel untuk "do the astronomical world the faver [tertulis demikian, 'membantu dunia astronomi'] untuk memberi nama planetmu, yang sepenuhnya milikmu, & yang kami merasa berhutang budi padamu atas penemuannya." Untuk menjawab permintaan Maskelyne, Herschel memutuskan untuk menamai objek itu Georgium Sidus (Bintangnya George), atau "Planet Georgian" untuk menghormati penyokong dirinya yang baru, Raja George III. Dia menjelaskan keputusan ini dalam sebuah surat kepada Joseph Banks:
“ Pada masa dahulu kala sebutan Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus diberikan kepada planet-planet tersebut, sebagai nama pahlawan dan dewa mereka. Pada masa sekarang yang eranya lebih filosofis sulit memungkinkan untuk mendapat pengganti metode yang sama dan menyebutnya Juno, Pallas, Apollo atau Minerva, untuk menjadi nama bagi benda langit kita yang baru. Pertimbangan pertama berupa peristiwa tertentu, atau kejadian luar biasa, nampaknya merupakan kronologinya: jika di masa depan akan ditanyakan, kapan Planet yang terakhir-ditemukan ini ditemukan? Akan menjadi jawaban yang sangat memuaskan mengatakan, 'Pada masa pemerintahan Raja George Ketiga. ”
Nama yang diusulkan Herschel tidak populer di luar Britania dan beberapa alternatif segera diusulkan. Astronom Jérôme Lalande mengusulkan planet itu dinamai Herschel untuk menghormati penemunya. Namun, Bode, memilih Uranus, versi Latin dewa langit Yunani, Ouranos. Bode berargumen bahwa seperti Saturnus yang merupakan ayah dari Jupiter, planet baru itu mesti diberi nama dari nama ayah Saturnus. Pada tahun 1789, kolega Bode dari Royal Academy, Martin Klaproth menamai unsur yang baru ditemukan dengan "uranium" untuk mendukung pilihan Bode. Pada akhirnya, saran Bode menjadi yang paling luas digunakan dan menjadi universal pada 1850 saat HM Nautical Almanac Office, yang terakhir yang tidak menggunakannya, beralih dari menggunakan Georgium Sidus kepada Uranus.
Tata nama
Pengucapan nama Uranus dalam bahasa Inggris yang disukai di antara para astronom adalah /ˈjʊərənəs/, dengan tekanan pada suku kata pertama seperti dalam bahasa Latin Ūranus; kontras dengan bahasa sehari-hari /jʊˈreɪnəs/, dengan tekanan pada suku kata kedua dan a panjang, meskipun dua-duanya dianggap dapat diterima. Karena pada daerah yang berbahasa Inggris, ū•rā′•nəs kedengaran seperti "your anus" ('anusmu'), ejaan sebelumnya juga menyembunyikan malu: seperti yang Dr. Pamela Gay, astronom di Southern Illinois University, sebutkan dalam siarannya, untuk menghindari "dikerjai oleh anak kecil sekolahan ... saat ragu-ragu, jangan menekankan apapun dan hanya katakan ūr′•ə•nəs. Dan merekapun lari dengan cepat."
Uranus merupakan satu-satunya planet yang namanya berasal dari tokoh dari mitologi Yunani bukan dari mitologi Romawi. Adjektif dari Uranus adalah "Uranian". Simbol astronomisnya adalah . Simbol itu merupakan gabungan dari simbol untuk Mars dan Matahari karena Uranus adalah Langit dalam mitologi Yunani, yang dianggap didominasi oleh gabungan kekuatan Matahari dan Mars. Simbol astrologisnya adalah , disarankan oleh Lalande tahun 1784. Dalam sebuah surat kepada Herschel, Lalande mendeskripsikannya sebagai "un globe surmonté par la première lettre de votre nom" ("sebuah globe yang diatasnya adalah huruf pertama namamu"). Dalam bahasa Cina, Jepang, Korea dan Vietnam, nama planet Uranus secara literal dialihbahasakan sebagai bintang raja langit (天王星).
Orbit dan rotasi
Uranus mengitari Matahari sekali dalam 84 tahun. Jarak rata-ratanya dari Matahari kira-kira 3 milyar km (sekitar 20 SA). Intensitas sinar matahari di Uranus sekitar 1/400 yang ada di Bumi.[41] Elemen orbitnya dihitung pertama kali tahun 1783 oleh Pierre-Simon Laplace.[25] Dengan berjalannya waktu, perbedaan mulai terlihat antara orbit yang diprediksikan dan yang diamati dan pada tahun 1841, John Couch Adams pertama kali mengajukan bahwa perbedaan itu mungkin disebabkan sentakan gravitasi oleh sebuah planet yang tidak terlihat. Pada tahun 1845, Urbain Le Verrier mulai riset mandirinya sendiri tentang orbit Uranus. Pada 23 September 1846, Johann Gottfried Galle menemukan lokasi satu planet baru, yang kemudian diberinama Neptunus, hampir pada posisi yang diprediksikan oleh Le Verrier.
Periode rotasi interior Uranus adalah 17 jam, 14 menit. Akan tetapi, seperti semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya mengalami angin badai yang sangat kuat pada arah rotasi. Akibatnya, pada beberapa garis lintang, seperti dua per tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub selatan, fitur-fitur atmosfer itu yang nampak bergerak jauh lebih cepat, menjadikan rotasi penuhnya sekecil 14 jam.
Kemiringan sumbu
Sumbu rotasi Uranus terletak pada sisinya dipandang dari bidang Tata Surya, dengan kemiringan sumbu 97,77°. Ini memberinya perubahan musim yang sama sekali tidak seperti planet utama lain. Planet-planet lain dapat dibayangkan sebagai gasing yang berputar termiring-miring relatif terhadap bidang tata surya, sementara Uranus berotasi lebih seperti bola yang menggelinding termiring-miring. Berdekatan dengan waktu solstis Uranian, satu kutubnya menghadap Matahari terus-menerus sedangkan kutub lainnya menghadap ke arah sebaliknya. Hanya segaris daerah sempit di sekitar ekuator yang mengalami pergantian siang-malam dengan cepat, namun dengan Matahari sangat rendah dari kaki langit seperti di daerah kutub di Bumi. Pada sisi orbit Uranus yang lain orientasi kutub-kutubnya terhadap Matahari adalah sebaliknya. Tiap kutub terus-menerus disinari Matahari sekitar 42 tahun, diikuti dengan 42 tahun yang gelap. Dekat waktu ekuinoks, Matahari menghadap ekuator Uranus memberi periode pergantian siang-malam sama seperti yang terlihat pada kebanyakan planet lain. Uranus mencapai ekuinoks terkininya pada tanggal 7 December 2007.[45][46]
Belahan Utara Tahun Belahan Selatan
Solstis Musim Dingin 1902, 1986 Solstis Musim Panas
Ekuinoks Musim Semi 1923, 2007 Ekuinoks Musim Gugur
Solstis Musim Panas 1944, 2028 Solstis Musim Dingin
Ekuinoks Musim Gugur 1965, 2049 Ekuinoks Musim Semi
Salah satu akibat orientasi sumbu rotasi ini adalah bahwa, rata-rata dalam satu tahun, daerah kutub menerima masukan energi yang lebih besar dari Matahari daripada daerah ekuatornya. Namun demikian, Uranus lebih panas ekuatornya daripada kutubnya. Mekanisme yang mendasari yang menyebabkan hal ini tidak diketahui. Alasan tidak biasanya kemiringan sumbu Uranus juga tidak diketahui pasti, namun perkiraan umum adalah bahwa selama pembentukan Tata Surya, protoplanet seukuran Bumi bertubrukan dengan Uranus, menyebabkan orientasinya yang miring tersebut.[47] Kutub selatan Uranus menunjuk hampir kepada Matahari saat terbang dekat Voyager 2 tahun 1986. Penyebutan kutub ini sebagai "selatan" menggunakan definisi yang sekarang disetujui oleh Persatuan Astronomi Internasional, yaitu bahwa kutub utara suatu planet atau satelit adalah kutub yang menunjuk ke atas bidang invariabel Tata Surya, kemanapun arah planet itu berputar. Akan tetapi, perjanjian yang berbeda kadang digunakan, di mana kutub utara dan selatan suatu benda didefinisikan menurut aturan tangan kanan sehubungan dengan arah rotasi. Menurut sistem koordinat yang belakangan ini, kutub utara Uranus adalah yang disinari Matahari pada tahun 1986.
Kecemerlangan
Dari tahun 1995 sampai 2006, magnitudo tampak Uranus berfluktuasi antara +5,6 dan +5,9; menempatkannya hampir pada batas daya lihat mata telanjang pada +6.5. Diameter angularnya antara 3,4 dan 3,7 detik busur, dibandingkan dengan 16 hingga 20 detik busur untuk Saturnus dan 32 sampai 45 detik busur untuk Jupiter. Saat oposisi, Uranus terlihat dengan mata telanjang dalam langit yang gelap dan tidak terpolusi cahaya dan menjadi sasaran yang mudah bahkan dalam kondisi perkotaan dengan teropong. Dalam teleskop amatir yang lebih besar dengan diameter lensa objektif antara 15 dan 23 cm, planet itu nampak sebagai piringan biru pucat dengan penggelapan tepi yang khas. Dengan teleskop besar yang ukurannya 25 cm atau lebih lebar, pola-pola awan, begitu pula beberapa satelit yang lebih besar, seperti Titania dan Oberon, mungkin juga kelihatan.
Struktur internal
Secara kasar Uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikannya planet yang paling ringan diantara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus.Meskipun bergaristengah sedikit lebih besar daripada Neptunus (kira-kira garis tengah Bumi), Uranus lebih ringan. Nilai ini menandakan bahwa ia terutama terdiri dari beragam es, seperti air, amonia dan metana. Massa total es di bagian dalam Uranus tidak diketahui secara tepat, dengan munculnya gambaran-gambaran berbeda tergantung dari model yang dipilih; namun pasti antara 9,3 dan 13,5 massa Bumi. Hidrogen dan helium hanya menyusun sebagian kecil dari keseluruhan, sebesar antara 0,5 dan 1,5 massa Bumi. Massa sisanya (0,5 hingga 3,7 massa Bumi) diperhitungkan untuk massa material batuan.
Model standar struktur Uranus adalah ia terdiri dari tiga lapisan: inti di bagian tengah, mantel ber-es di lapisan tengah dan selubung hidrogen/helium gas. Intinya relatif kecil, dengan massa hanya 0,55 massa Bumi dan jari-jari kurang dari 20 persen jari-jari Uranus; mantelnya merupakan bagian terbesar planet tersebut, dengan sekitar 13,4 massa Bumi, sementara itu atmosfer atas relatif kecil, dengan berat sekitar 0,5 massa Bumi dan meluas sampai 20 persen terakhir jari-jari Uranus. Inti Uranus kerapatannya sekitar 9 g/cm³, dengan tekanan di tengahnya 8 juta bar (800 GPa) dan suhu sekitar 5000 K. Mantel esnya nyatanya tidak terdiri dari es dalam pengertian pada umumnya, tetapi dari fluida panas dan rapat yang terdiri atas air, amonia dan volatil lain. Fluida ini, yang berdaya hantar listrik tinggi, kadang-kadang disebut lautan air–amonia. Komposisi terbesar Uranus dan Neptunus sangat berbeda dari Jupiter dan Saturnus, dengan es mendominasi atas gas, oleh karenanya memberi alasan klasifikasi mereka yang terpisah sebagai raksasa es.
Sementara model yang diperkirakan di atas lebih atau kurang standar, ia tidaklah unik; model-model lain juga sesuai dengan pengamatan. Contohnya, jika jumlah substansial hidrogen dan materi batuan bercampur dalam mantel es, massa es total di interior akan lebih kecil dan begitu pula, massa batuan total akan lebih besar. Data yang ada sekarang tidak memungkinkan sains menentukan model mana yang benar. Struktur interior fluida Uranus berarti bahwa ia tidak memiliki permukaan padat. Atmosfer gasnya sedikit demi sedikit berganti menjadi lapisan cairan internal. Namun, demi kemudahan, sebuah bola pepat yang berevolusi ditetapkan di titik dimana tekanan sama dengan 1 bar (100 kPa), dibuat secara kondisional sebagai suatu ‘permukaan’. Uranus mempunyai jari-jari ekuator dan kutub masing-masing 25 559 ± 4 dan 24 973 ± 20 km. Permukaan ini akan digunakan di seluruh artikel ini sebagai titik nol untuk ketinggian.
Panas internal
Panas internal Uranus jelas nampak lebih rendah daripada planet raksasa lain; dalam istilah astronomi, fluks panasnya rendah. Penyebab begitu rendahnya suhu internal Uranus masih tidak dimengerti. Neptunus, yang hampir merupakan kembaran Uranus dalam hal ukuran dan komposisi, meradiasikan sebanyak 2,61 kali energi yang diterimanya dari Matahari ke angkasa. Kontrasnya, Uranus, hampir tidak meradiasikan panas berlebih sama sekali. Daya total yang diradiasikan oleh Uranus dalam bagian inframerah jauh dari spektrum adalah 1,06 ± 0,08 kali energi Matahari yang diserap dalam atmosfernya. Kenyataannya, fluks panas Uranus hanya 0,042 ± 0,047 W/m², yang lebih rendah daripada panas internal Bumi yang sekitar 0,075 W/m².Suhu terendah yang tercatat di tropopause Uranus adalah 49 K (−224 °C),menjadikan Uranus sebagai planet terdingin dalam Tata Surya.
Hipotesis dari perbedaan ketidaksesuaian ini diantaranya bahwa saat Uranus "dipukul" oleh penabrak yang sangat berat yang menyebabkan kemiringan sumbunya yang ekstrim, peristiwa itu juga menyebabkan keluarnya sebagian besar panas primordialnya, meninggalkannya dengan suhu intinya yang sangat menurun. Hipotesis lain adalah bahwa beberapa bentuk penghalang ada di lapisan atas Uranus yang mencegah panas inti mencapai di permukaan. Contohnya, konveksi mungkin berlangsung pada sekumpulan lapisan yang komposisinya berbeda, yang menghalangi penghantaran panas ke atas.
Atmosfer
Meskipun tidak ada permukaan padat yang terdefinisi dengan jelas dalam interior Uranus, bagian terluar dari selimut gas Uranus yang dapat diakses oleh penginderaan jauh disebut atmosfernya. Kemampuan penginderaan jauh berlanjut ke bawah hingga kira-kira 300 km di bawah level 1 bar (100 kPa), dengan tekanan yang bersesuaian sekitar 100 bar (10 MPa) dan suhu 320 K. Korona yang tipis atmosfer itu meluas jauh hingga lebih dari dua jari-jari planet dari permukaan nominal pada tekanan 1 bar. Atmosfer Uranian dapat dibagi menjadi tiga lapisan: troposfer, antara ketinggian −300 dan 50 km dan tekanan dari 100 sampai 0,1 bar; (10 MPa sampai 10 kPa), Stratosfer, kisaran ketinggiannnya antara 50 dan 4000 km dan tekanan antara 0,1 and 10–10 bar (10 kPa to 10 µPa) dan termosfer/korona yang meluas dari 4.000 km hingga setinggi 50.000 km dari permukaan. Mesosfer tidak ada.
Troposfer
Profil suhu troposfer dan stratosfer bawah Uranian. Lapisan awan dan kabut juga ditandai.
Troposfer adalah bagian atmosfer terbawah dan paling rapat dan bercirikan dengan turunnya suhu bersama dengan naiknya ketinggian. Suhu menurun dari sekitar 320 K di dasar troposfer nominal pada −300 km hingga 53 K pada 50 km. Suhu di daerah atas terdingin dari troposfer (tropopause) sebenarnya bervariasi dalam kisaran antara 49 dan 57 K bergantung pada ketinggian di planet. Daerah tropopause bertanggungjawab bagi kebanyakan pancaran inframerah jauh panas planet itu dan oleh karenanya menentukan suhu efektif 59,1 ± 0,3 K.
Troposfernya dipercaya memiliki struktur awan yang sangat kompleks; awan air dihipotesiskan terletak dalam kisaran tekanan 50 sampai 100 bar (5 sampai 10 MPa), awan amonium hidrosulfida dalam kisaran 20 sampai 40 bar (2 sampai 4 MPa), awan amonia atau hidrogen sulfida antara 3 dan 10 bar (0,3 to 1 MPa) dan terakhir awan metana tipis yang terdeteksi langsung pada 1 sampai 2 bar (0,1 sampai 0,2 MPa). Troposfer Uranus merupakan bagian atmosfernya yang sangat dinamis, menunjukkan angin yang kuat, awan yang cerah dan perubahan musim, yang akan dibahas di bawah.


Medan magnet

Medan magnet Uranus seperti dilihat oleh Voyager 2 pada tahun 1986. S dan N adalah kutub selatan dan utara magnetik.
Sebelum kedatangan Voyager 2, tidak ada pengukuran magnetosfer Uranian yang dilakukan, sehingga sifatnya tetap jadi misteri. Sebelum tahun 1986, para astronom telah memperkirakan medan magnet Uranus segaris dengan angin matahari , maka karenanya ia akan segaris dengan kutub planet itu yang terletak di ekliptika. Pengamatan Voyager' mengungkapkan bahwa medan magnet Uranus aneh, baik karena ia tak berasal dari pusat geometrik planet tersebut dan karena ia miring 59° dari poros rotasi. Faktanya dwikutub magnetiknya bergeser dari tengah planet itu ke kutub rotasi selatan sejauh sepertiga radius planet itu. Geometri yang tidak biasa ini menyebabkan magnetosfer yang sangat tidak simetris, dimana kuat medan magnet pada permukaan di belahan selatan dapat serendah 0,1 gauss (10 µT), sedangkan di belahan utara kuatnya dapat setinggi 1,1 gauss (110 µT). Medan rata-rata di permukaan adalah 0,23 gauss (23 µT). Sebagai perbandingan, medan magnet Bumi kuatnya kira-kira sama pada kedua kutub dan "ekuator magnetik"nya kira-kira sejajar dengan ekuator geografisnya. Momen dipol Uranus 50 kali momen dipol Bumi. Neptunus juga punya medan magnetik yang bergeser dan miring, menyarankan bahwa ini mungkin fitur umum raksasa es. Satu hipotesis ialah bahwa, tidak seperti medan magnet planet kebumian dan raksasa gas, yang dibangkitkan dalam inti mereka, medan magnet raksasa es dibangkitkan oleh gerakan pada kedalaman yang relatif dangkal, contohnya, di lautan air–amonia.
Meskipun penjajarannya mengundang keingintahuan, dalam segi lain magnetosfer Uranian mirip seperti planet lain: ia memiliki kejutan busur yang berlokasi 23 radius Uranian darinya, magnetopause pada 18 jari-jari Uranian, ekor magnetofer yang terbentuk penuh, serta sabuk radiasi. Secara keseluruhan, struktur magnetosfer Uranus berbeda dari Jupiter dan lebih mirip dengan Saturnus. Ekor magnetosfer Uranus memanjang di balik planet itu ke luar angkasa sejauh jutaan kilometer dan terpuntir oleh rotasi menyamping planet itu menjadi seperti pembuka tutup botol yang panjang.
Di magnetosfer Uranus terdapat partikel bermuatan: proton dan elektron dengan sejumlah kecil ion H2+. Tidak ada ion yang lebih berat yang terdeteksi. Banyak partikel ini mungkin berasal dari korona atmosfernya yang panas. Energi ion dan elektron masing-masing bisa setinggi 4 dan 1,2 megaelektronvolt. Kerapatan ion berenergi rendah (di bawah 1 kiloelektronvolt) di magnetosfer dalam adalah sekitar 2 cm−3. Populasi partikel ini sangat dipengaruhi oleh bulan-bulan Uranian yang melalui magnetosfer itu meninggalkan celah-celah yang dapat diketahui. Fluks partikelnya cukup tinggi untuk menyebabkan penggelapan atau pencuacaan angkasa dari permukaan bulan dalam skala waktu yang secara astronomis cepat 100.000 tahun. Ini mungkin penyebab dari warna bulan-bulan dan cincin-cincinnya yang gelap seragam. Uranus mempunyai aurora yang terbentuk dengan baik, yang terlihat sebagai busur yang terang di sekitar kedua kutub magnetik. Namun, tidak seperti pada Jupiter, Uranus auroranya nampak tidak penting bagi keseimbangan energi termosfer planetnya.
Iklim
Belahan selatan Uranus dalam warna yang kira-kira alami (kiri) dan pada panjang gelombang yang lebih tinggi (kanan), menunjukkan pita-pita awannya yang redup dan "tudung" atmosfer seperti dilihat oleh wahana Voyager 2
Pada panjang gelombang ultraviolet dan cahaya nampak, atmosfer Uranus nampak biasa sekali dibandingkan dengan raksasa gas lain, bahkan dengan Neptunus, yang sangat mirip dengannya dari segi lain.a Saat Voyager 2 terbang mendekati Uranus pada 1986, ia mengamati total 10 fitur awan di seluruh bagian planet itu. Satu penjelasan yang diajukan atas kurangnya fitur ini adalah bahwa panas internal Uranus nampak jelas lebih rendah daripada panas internal planet-planet raksasa lain. Suhu terendah yang tercatat di tropopause Uranus adalah 49 K, menjadikan Uranus planet terdingin dalam Tata Surya, lebih dingin daripada Neptunus.



f. Neptunus





Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari.
Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adaah 16,1 jam., sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari.
Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.


Penemuan
Penemu Urbain Le Verrier
John Couch Adams
Johann Galle

Tanggal ditemukan 23 September 1846[1]

Penamaan
Adjektif
Neptunian
Ciri-ciri orbit

Epos J2000

Aphelion
4.553.946.490 km
30,44125206 SA

Perihelion
4.452.940.833 km
29,76607095 SA
Sumbu semi-mayor
4.503.443.661 km
30,10366151 SA
Eksentrisitas
0,011214269
Periode orbit
60.190 hari
164,79 tahun

Periode sinodis
367.49 day[4]

Kecepatan orbit rata-rata 5,43 km/s[4]

Anomali rata-rata
267,767281°
Inklinasi
1,767975° ke Ekliptika
6,43° ke ekuator Matahari
0,72° ke bidang Invariabel[5]

Bujur node menaik
131,794310°
Argumen perihelion
265,646853°
Satelit
13
Ciri-ciri fisik
Jari-jari khatulistiwa
24.764 ± 15 km
3,883 Bumi
Jari-jari kutub
24.341 ± 30 km
3,829 Bumi
Kepepatan
0,0171 ± 0,0013
Luas permukaan
7,6408×109 km²14,98 Bumi
Volume
6,254×1013 km³
57,74 Bumi
Massa
1,0243×1026 kg
17,147 Bumi
Kepadatan rata-rata 1,638 g/cm³
Gravitasi permukaan di khatulistiwa
11.15 m/s²
1.14 g

Kecepatan lepas
23,5 km/s
Hari sideris
0,6713 hari
16 j 6 men 36 d
Kecepatan rotasi 2,68 km/det
9,660 km/jam
Kemiringan sumbu
28,32°
Asensio rekta bagi kutub utara 19j 57m 20d
Deklinasi
42,950°
Albedo
0,290 (terikat)
0,41 (geometrik)[4]

Suhu permukaan
level 1 bar
0,1 bar
(10 kPa) min rata-rata maks
72 K[4]

55 K[4]


Magnitudo tampak
8,0 sampai 7,78[4]

Ukuran sudut
2,2″–2.4″[4]

Atmosfer[4]

Tinggi skala
19,7 ± 0,6 km
Komposisi 80±3,2% Hidrogen (H2)

19±3,2% Helium

1,5±0,5% Metana

~0,019% Hidrogen deuterida (HD)

~0,00015% Etana

Es:
Amonia

Air

Amonium hidrosulfida(NH4SH)

Metana (?)



g.Pluto





Asal-usul nama
Mengenai masalah ini juga sempat menjadi kontroversi. Karena sempat membuat banyak pihak saling berselisih paham. Banyak yang bilang nama ini berasal dari karakter anjing dalam komik Walt Disney. Kenyataan bahwa komik tersebut memulai debutnya pada tahun yang sama dengan penemuan benda angkasa tersebut oleh manusia dipercaya banyak pihak sebagai salah satu alasannya.
Nama Pluto juga merupakan nama seorang dewa dari kebudayaan Romawi yang menguasai dunia kematian (Hades dalam kebudayaan Yunani). Nama ini diberikan mungkin karena benda angkasa ini sama gelap dan dinginnya dengan dewa tersebut,selain juga misteri yang menyelimutinya.
Ternyata banyak nama lain yang pernah ditolak untuk menamai planet baru tersebut. Salah satunya adalah Minerva, yang berarti dewi ilmu pengetahuan. Alasannya jelas, karena nama tersebut sudah dipergunakan untuk hal yang lain. Lalu ada nama Constante, merujuk pada nama pendiri observatorium tempat Clyde bekerja, Constante Lowell. Namun pemberian nama Lowell juga ditolak secara perlahan-lahan.

Pluto

Penemuan
Penemu Clyde W. Tombaugh

Tanggal ditemukan 18 Februari 1930
Penamaan
Penamaan MPC
134340 Pluto
Kategori
planet minor planet katai,
TNO,
plutoid,
KBO,
plutino

Adjektif
Plutonian
Ciri-ciri orbit

Epos J2000

Aphelion
7.375.927.931 km
49,305 032 87 SA

Perihelion
4.436.824.,613 km
29,658 340 67 SA
Sumbu semi-mayor
5.906.376.272 km
39,481 686 77 SA
Eksentrisitas
0,248 807 66
Periode orbit
90.613,305 hari
248,09 tahun

Periode sinodis
366,73 hari
Kecepatan orbit rata-rata
4,666 km/s
Inklinasi
17,141 75°
11,88° ke ekuator Matahari
Bujur node menaik
110,303 47°
Argumen perihelion
113,763 29°
Satelit
3
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata 1.151 km[1]
0,18 Bumi
Luas permukaan
1,665×107 km²[1]
0,033 Bumi
Volume
6.39×109 km³[1]
0,0059 Bumi
Massa
(1,305 ± 0,007)×1022 kg[2]
0,002 1 Bumi
0,178 bulan
Kepadatan rata-rata 2,03 ± 0,06 g/cm³[2]

Gravitasi permukaan di khatulistiwa
0,81 m/s²[1]
0,059 g

Kecepatan lepas
1,27 km/s[1]

Hari sideris
−6,387 230 hari
6 hari 9 jam 17 men 36 det
Kecepatan rotasi 47,18 km/jam
Kemiringan sumbu
119,591 ± 0,014° (ke orbit)[2][3]

Asensio rekta bagi kutub utara
133,046 ± 0,014°[2]

Deklinasi
-6,145 ± 0,014°[2]

Albedo
0,49–0,66 (bervariasi 35%)[4][5]

Suhu permukaan
Kelvin
min rata-rata maks
33 K 44 K 55 K

Magnitudo tampak
sampai 13,65 (rata-rata 15,1)[5]

Magnitudo mutlak (H)
−0,7[6]

Ukuran sudut
0,065" sampai 0,115"[5][7]

Atmosfer
Tekanan permukaan
0,30 Pa (maksimum musim panas)

Komposisi nitrogen, metana


Pluto (nama resmi: 134340) adalah sebuah planet katai (dwarf planet) dalam Tata Surya. Sebelum 24 Agustus 2006, Pluto berstatus sebagai sebuah planet dan setelah pengukuran, merupakan planet terkecil dan terjauh (urutan kesembilan) dari matahari.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita.
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak terkecil pada Juli 2015.
Statistik
Sejak ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930, Pluto kemudian menjadi salah satu anggota dari Tata Surya yang paling jauh letaknya.
Jarak Pluto dengan matahari adalah 5.900,1 juta kilometer. Pluto memiliki diameter yang mencapai 4.862 km dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusi adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan. Suhu permukaan Pluto berkisar -233oCelsius sampai dengan-223o Celsius, sehingga sebagian besar berwujud es.
Status Pluto sebagai planet
Kalau melihat sejarahnya, Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya teori mengenai planet kesembilan dalam sistem tata surya Bimasakti.
Baru kemudian setelah Clyde mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet
Akan tetapi, para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.
Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip objek Sabuk Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom. Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet. Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut planet.
Setelah Tombaugh wafat tahun 1997, beberapa astronom menyarankan agar International Astronomical Union, sebuah badan yang mengurusi penamaan dan penggolongan benda langit, menurunkan pangkat Pluto bukan lagi sebagai planet. Selain itu beberapa astronom juga tetap ingin menerima Pluto sebagai sebuah planet. Alasannya, Pluto memiliki bentuk bundar seperti planet, sedangkan komet dan asteroid cenderung berbentuk tak beraturan. Pluto juga mempunyai atmosfer dan musim layaknya planet.
Pada 24 Agustus 2006, dalam sebuah pertemuan Persatuan Astronomi Internasional, 3.000 ilmuwan astronomi memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi "planet katai".
Wahana peneliti
Salah satu penelitian yang cukup serius akhirnya digelar juga untuk melihat Pluto, yaitu penelitian pihak AS melalui NASA, yang mengirimkan satu set pesawat tanpa awak untuk mendata daerah permukaan Pluto, karakteristik geografi dan geomorfologi secara global dan mencari data struktur atmosfer yang melingkupi Pluto.
Sebuah ekspedisi yang dinamakan Pluto Express direncanakan mulai meluncur ke angkasa pada Desember 2004 dan direncanakan tiba di Pluto paling lama pada tahun 2008, namun ekspedisi ini akhirnya dibatalkan pada tahun 2000 karena masalah dana dan digantikan sebuah misi baru bernama New Horizons (diluncurkan Januari 2006). Pesawat ini akan melintasi Pluto dan Charon, satelit alaminya dan kemudian mengirimkan foto-foto ke Bumi. Salah satu studi yang akan dilakukan Horizons mencakup masalah atmosfer yang ada di lapisan satelit Pluto tersebut. New Horizons juga direncanakan akan terbang menuju Sabuk Kuiper.
Hingga kini dipercaya Pluto memiliki sifat atmosfer yang paling asli semenjak memisahkan diri dari matahari. Lapisan atmosfer ini juga dikenal sebagai lapisan paling dingin yang pernah dimasuki sebuah pesawat misi angkasa luar dari bumi.